selamat datang CUPLIS5758

Senin, 08 April 2013

pernikahan = fitrah manusia

 surat ar Rum 21

Pernikahan merupakan sarana untuk melahirkan generasi umat manusia yang mempunyai tugas kekhalifahan untuk memakmurkan bumi. Selain itu, pernikahan juga bertujuan untuk mewujudkan rumah tangga yang rukun, penuh cinta dan kasih sayang (sakinah, mawaddah wa rahmah). Kehidupan seperti ini merupakan kebutuhan yang telah menajadi fitrah atau naluri setiap manusia. Allah berfirman di dalam surat ar-Rum (30): 21
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
Imam Ibnu Katsir menjelaskan makna kalimat ( وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا ) adalah Allah menciptakan perempuan bagi kamu dari jenis kamu untuk menjadi istri (pasangan) kamu. Di dalam al quran banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan bahwa perempuan diciptakan dari jenisnya laki-laki diantaranya adalah di dalam surat an-Nisa’ (4): 1 yang berbunyi:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[1]Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
Allah juga berfirman di dalam surat yasin (36): 36
سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْبِتُ الْأَرْضُ وَمِنْ أَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ
Maha suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
Pelajaran lain yang bisa kita ambil dari surat ar-Rum (30): 21 di atas adalah bahwasannya diantara tujuan pernikahan adalah untuk menciptakan rumah tangga yang rukun, penuh cinta dan kasih sayang (sakinah, mawadah wa rahmah) dan hal tersebut bisa diperoleh jika pasangan yang kita nikahi memiliki ilmu agama yang baik, oleh karena itu dianjurkan kepada mereka yang sudah memiliki kedewasaan fisik, mental serta kemampuan keuangan agar menjadikan faktor keberagamaan calon pasangannya sebagai faktor yang amat menentukan pilihan. Dalam hal ini nabi Muhammad saw bersabda:
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi SAW beliau bersabda: wanita dikawini karena empat faktor: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya, maka pilihlah agamanya karena kalau tidak maka hidupmu akan sengsara (HR. Al-Bukhori)
Pernikahan yang baik adalah sebuah ikatan seumur hidup, yang disahkan oleh Allah S.w.t. Dengan demikian, perkawinan memerlukan adanya kesadaran tentang kehadiran dan intervensi Tuhan dalam hidup manusia, kehadiran Sang Maha Pencipta yang akan membimbing sepasang suami-istri ke jalan yang lurus: jalan kebahagiaan sejati dan abadi. Hubungan lelaki dan peremupuan asing yang tidak disahkan oleh Allah, dengan sendirinya tertolak, karena mengingkari suatu prinsip bahwa Allah-lah yang akan memberinya jalan kehidupan. Oleh karena itu Islam juga mengajarkan kepada kita beberapa doa untuk memohon agar kita diberikan keluarga yang mampu menjadi penyejuk mata kita, diantara doa-doa tersebut adalah doa yang sudah sering kita dengar dan kita baca yaitu:
 رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Furqon (25): 74)
Demikianlah apa yang telah dibimbingkan oleh Allah kepada kita dalam membina rumah tangga agar konsep keluarga sakinah mawaddah wa rahmah yang menjadi harapan bagi setiap manusia yang melangsungkan pernikahan dapat kita capai.

[1] Maksud “dari padanya” menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim. di samping itu ada pula yang menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa Yakni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar