Berdasarkan
hadits-hadits yang akan disampaikan berikut ini, terdapat tujuh
kelompok orang yang do’anya pasti diijabah oleh Allah, mereka itu ialah;
1) Orang yang dizhalimi,
2) Orang yang sedang bepergian,
3) Orang Tua kepada anaknya,
4) orang yang shaum,
5) Pemimpin yang adil,
6) Seorang Muslim kepada saudaranya,
7) Anak kepada orang tuanya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ
دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ
عَلَى وَلَدِهِ
Dari Abi Hurairah ra berkata, bersabda Rasulullah saw: Tiga do’a yang
diijabah, tidak ada keraguan padanya: Do’a orang yang dizhalim, do’a
orang yang sedang bepergian, dan do’a orangtua terhadap anaknya. (HR.
Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى
يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا
اللَّهُ فَوْقَ الْغَمَامِ وَيَفْتَحُ لَهَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ
وَيَقُولُ الرَّبُّ وَعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ
Dari
Abi Hurairah ra berkata, bersabda Rasulullah saw: Tiga orang yang
do’anya tidak ditolak, do’a orang yang shaum sampai ia berbuka, do’a
pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizhalimi, Allah mengangkatnya
di atas mega. Dan Allah membukakan baginyapintu-pintu lamhit, dan
berfirman, demi kemuliaan-Ku, Aku akan menolongmu walaupun sampai akhir
zaman. (H.R. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
يَقُولُ دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ
Do’a seorang muslim kepada saudaranya di belakangnya (dari jauh) diijabah (HR. Muslim)
أَرْبَعٌ دَعْوَتُهُمْ مُسْتَجَابَةٌ : الإِمامُ اْلعادِلُ , والرجل يدعو
لأخيه بظهر الغيب , و دعوة المظلوم , و رجل يدعو لوالديه (رواه أبو نعيم عن
واثلة)
Empat orang yang do’anya diijabah; pemimpin yang adil, seseorang yang
mendo’akan saudaranya di belakangnya, do’a orang yang dizhalimi, dan
seorang yang mendo’akan orang tuanya. (HR. Abu Nu’aim dari Watsilah)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ
لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَنَّى لِي
هَذِهِ فَيَقُولُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ (احمد
Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya
Allah Azza wa jalla mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di
surga. Lalu si hamba itu bertanya, Ya Rabbi, saya mendapatkan semua ini
dari mana? Maka Allah menjawab, Berkat permohonan ampunan anakmu bagimu.
(HR. Ahmad)
1. Orang Yang dizhalimi
Do’a orang yang dizhalim itu diangkat di atas mega dan Allah membukakan
baginya pintu-pintu langit, dan Dia berfirman, Demi kemulian-Ku Aku akan
menolongmu walau sampai akhir jaman.
Bahkan ada hadits yang menerangkan bahwa idak ada hijab antara Allah
dengan orang yang dizhalimi ketika ia berdo’a kepada Allah. Dan do’a
orang yang dizhalimi itu tetap akan diijabah meskipun ia orang yang
durhaka. Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap perbuatan zhalim,
termasuk kepada istri dan anak, karena do’a mereka besar kemungkinan
akan diijabah oleh Allah.
2. Orang Yang Sedang Bepergian
Ketika sedang bepergian, sebaiknya kita mendo’akan keluarga yang
ditinggalkan, karena termasuk orang yang besar harapan diijabah.
3. Orang tua kepada Anaknya
Do’a seorang ibu, pasti diijabah walaupun ia mendo’akan kejelekan bagi anaknya.
Sebagai ibrah, dapat kita perhatikan tentang kisah Juraij, seorang yang
ahli ibadah, ketika sedang shalat, ia dipanggil oleh ibunya, namun ia
berpikir lebih baik melanjutkan shalatnya terlebih dahulu, lalu memenuhi
panggilan ibunya. Namun ternyata ibunya tidak ridho, merasa sakit hati
dan ia berdo’a kepada Allah, “Yaa Allah, janganlah Engkau matikan dia
sebelum ia dipermalukan”. Ternyata do’a ibu tersebut diijabah oleh
Allah. Pada suatu hari, ketia Juraij sedang berada di rumahnya, datang
kepadanya seorang wanita binal menggodanya, namun Juraij menolaknya.
Wanita tersebut, merasa sakit hati, lalu ia berzinah dengan seorang
penggembala, lalu ia hamil dan melahirkan seorang bayi, dan ia umumkan
kepada masyarakat bahwa bayinya itu merupakan hasil perbuatan mesumnya
dengan Juraij. Tentu saja Juraiz sulit membantah, sehingga masyarakat
marah kepadanya dan menghancurkan rumahnya. Lalu Juraij shlat dua rakaat
dan mohon kepada Allah agar ditunjukkan kebenarannya. Lalu Juraij
mendatangi anak tersebut dan bertanya kepadanya, siapa ayahmu? Bayi
tersebut menjawab, ayahku adalah seorang penggembala.
4. Orang Yang Shaum sampai berbuka
Orang yang sedang shaum, baik shaum wajib ataupun sunat, do’anya akan diijabah oleh Allah sehingga ia berbuka dari shaumnya.
5. Pemimpin yang Adil
Pemimpin yang adil itu selain membawan mashlahat bagi rakyatnya, ia pun do’anya diijabah oleh Allah.
6. Seorang Muslim kepada saudaranya
Dalam tradisi kita, meminta dido’akan itu suka dihadapan kita. Padahal
justru do’a yang diijabah itu adalah do’a dari sesama muslim tanpa
sepengetahuan dari orang yang dido’akannya.
Biasanya do’a yang diucapkan di hadapan orang yang dido’akannya memliki
kecenderungan pamrih. Sementara doa yang dipanjatkan dibelakang rang
yang dido’akannya menunjukkan kualitas keikhlasan do’anya serta adanya
hubungan batin di antara mereka.
7. Anak yang Mendo’akan orang tuanya
Do’a seorang anak kepada orang tuanya memiliki kualitas yang sama dengan
do’a orang tua kepada anaknya. Do’a seorang anak kepada orang tuanya
didasari dengan kecintaan. Sehingga ketika berdo’a dipenuhi dengan
keikhlasan dan kekhusuan.
Saat-saat Mustajabnya Do’a
1. Dua pertiga malam. Berdasarkan hadits,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ
وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى
ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ
مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
(البخاري:1077
Dari
Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda, Tuhan kita Yang Maha
Berkah dan Maha Tinggi turun ke langit dunia setiap malam, pada
sepertiga malam terakhir dan berfirman, Barangsiapa yang berdo’a
kepada-Ku pasti Aku kabulkan, barangsiapa meminta kepada-Ku pasti Aku
beri, dan barangsiapa yang memohon ampunan-Ku pasti Aku ampuni . (HR.
Bukhari)
2. Antara adzan dan qomat
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الدَّعْوَةُ لَا تُرَدُّ بَيْنَ الْأَذَانِ
وَالْإِقَامَةِ فَادْعُوا (احمد : 12878
Dari
Anas bin Malik ra berkata, Rasulullah saw bersabda, Do’a antara adzan
dan qomat tidak ditolak, maka berdo’alah kamu. (HR. Ahmad)
3. Waktu Jum’at
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ ذَكَرَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَقَالَ فِيهِ سَاعَةٌ لَا
يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللَّهَ
تَعَالَى شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَأَشَارَ بِيَدِهِ
يُقَلِّلُهَا (البخاري : 883)
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw menerangkan bahwa pada hari
Jum’at ada satu waktu yang seorang muslim berdo’a kepada Allah Ta’ala
dalam shalatnya bertepatan dengan waktu itu, pasti Allah akan
memenuhinya. Nabi berisyarat dengan tangannya, menimbang-nimbangnya.
(HR. Bukhari)
4. Sesudah Shalat Fardhu
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الدُّعَاءِ أَسْمَعُ قَالَ جَوْفَ اللَّيْلِ
الْآخِرِ وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ (الترمذي :3421
Dari Abu Umamah ia berkata, Rasul ditanya, Ya Rasulallah, do’a yang
manakah yang akan didengar (oleh Allah), beliau menjawab, ketika tengah
malam terakhir dan setiap selesai shalat yang wajib. (HR. Tirmidzi)
Tiga yang pertama, saat-saat mustajab do’a, dilakukan dalam shalat.
Yaitu ketika shalat tahajud yang dilakukan pada dua pertiga malam,
ketika shalat sunat setelah adzan sebelum qomat, dan ketika sholat
jum’at. Berdasarkan firman Allah,
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ (البقرة:45
Adapun kesempatan kita untuk berdo’a dalam shalat tersebut dilakukan
ketika sujud dan setelah do’a tasyahud akhir. Rasulullah saw bersabda:
أَلَا وَإِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَقْرَأَ الْقُرْآنَ رَاكِعًا أَوْ سَاجِدًا
فَأَمَّا الرُّكُوعُ فَعَظِّمُوا فِيهِ الرَّبَّ عَزَّ وَجَلَّ وَأَمَّا
السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا فِي الدُّعَاءِ فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ
(مسلم
Ingatlah, sesungguhnya aku dilarang membaca al-Qur’an sambil ruku’ atau
sujud. Pada waktu ruku’ maka agungkanlah Allah Azza wa Jalla. Adapun
pada waktu sujud bersungguh-sungguhlah berdo’a, besar harapan do’a kamu
akan diijabah. (HR. Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ
سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ (مسلم
Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda, Saat yang paling
dekat seseorang dengan Tuhannya, ketika ia sujud, maka perbanyaklah
olehmu do’a. (HR. Muslim)
إِذَا فَرَغَ أَحَدُكُمْ مِنْ التَّشَهُّدِ الْآخِرِ فَلْيَتَعَوَّذْ
بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ الْمَسِيحِ
الدَّجَّالِ (مسلم : 926
Apabila seseorang di antara kamu selesai tasyahud akhir, maka berlindung
dirilah kepada Allah dari empat perkara; dari azab jahannam, dari
gangguan waktu hidup dan mati, dan dari kejahatan al-masiih al-dajjal.
(HR. Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah. Do’a-do’a yang diajarkan Oleh Rasul dalam shalat (ketika sujud atau setelah tasyahhud akhir)
عَنْ
عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَخْبَرَتْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
كَانَ يَدْعُو فِي الصَّلَاةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ
الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَأَعُوذُ
بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَفِتْنَةِ الْمَمَاتِ اللَّهُمَّ إِنِّي
أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ فَقَالَ لَهُ قَائِلٌ مَا
أَكْثَرَ مَا تَسْتَعِيذُ مِنْ الْمَغْرَمِ فَقَالَ إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا
غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ (البخاري :789
Dari Aisyah, Istri Rasulullah saw, ia mengabarkan bahwasanya Rasulullah
saw pernah berdo’a dalam shalatnya, allaahumma innii a’uudzu bika …, “Ya
Allah aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dan aku berlindung
kepada-Mu dari finah al-masih al-Dajjal, aku berlindung kepadamu dari
finah hidup dan fitnah mati, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan
dosa dan tenggelam dalam hutang.
Sesungguhnya seorang yang berhutang biasanya kalau ditagih, bicaranya suka dusta,janjinya suka dikianati.
عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ فِي صَلَاتِهِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ
الثَّبَاتَ فِي الْأَمْرِ وَالْعَزِيمَةَ عَلَى الرُّشْدِ وَأَسْأَلُكَ
شُكْرَ نِعْمَتِكَ وَحُسْنَ عِبَادَتِكَ وَأَسْأَلُكَ قَلْبًا سَلِيمًا
وَلِسَانًا صَادِقًا وَأَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا تَعْلَمُ وَأَعُوذُ بِكَ
مِنْ شَرِّ مَا تَعْلَمُ وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا تَعْلَمُ (النسائي: 1287)
Dari Syaddad bin ‘Aus bahwasanya Rasulullah saw pernah berdo’a dalam
shalatnya, allaahumma innii as-aluka …, “Ya Allah aku memohon kepada-Mu
ketetapan dalam urusanku.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar