Hadramaut, Bumi Sejuta Wali

Hadramaut, Bumi Sejuta Wali
Penyusun: Ahmad Imron & Syamsul Hary
Penyunting: Abdurrahman Baraqbah
Cahaya Ilmu Publisher & Duta Mustafa Press, Surabaya
RasuluLlah shallALlahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Datang kepada kalian penduduk Yaman, mereka lebih ramah perasaannya dan lebih lembut hatinya, iman adalah pada penduduk Yaman, dan hikmah kemuliaan ada pada penduduk Yaman .”
(Shahih Al Bukhari)
“Datang kepada kalian penduduk Yaman, mereka lebih ramah perasaannya dan lebih lembut hatinya, iman adalah pada penduduk Yaman, dan hikmah kemuliaan ada pada penduduk Yaman .”
(Shahih Al Bukhari)
Yaman sebuah negara di Jazirah Arab, terletak di Asia Barat Daya,
tepatnya di bagian Timur Tengah. Negeri Yaman tak asing lagi di telinga
kaum muslimin Indonesia. Terutama kota Hadramaut dan Tarimnya. Selain
terkenal kentalnya dengan budaya keIslamannya, negeri tersebut memiliki
banyak madrasah yang menjadi tempat tujuan bagi para pelajar dari luar
negeri. Saat ini negeri muslimin terbesar di dunia adalah Indonesia, dan
membawa Islam ke Indonesia adalah kebanyakan dari negeri Yaman yang
terkenal dengan Negeri Seribu Walinya.
Akhir-akhir ini, silaturrahim antara Indonesia dan Yaman terutama
Hadramaut terajut kian hangat dan mesra. Tingginya intesitas kedatangan
ulama-ulama Hadarim -seperti Habib Umar bin Hafidz, Habib Salim
as-Syathiri, Habib Zain bin Sumaith serta yang lainnya-seolah kian
mendekatkan kedua negeri itu. Bahkan Habib Umar bin Hafidz dijadwalkan
datang ke Indonesia setiap tahun. Beberapa ulama tanah air juga kerap
mengikuti ziarah Nabi Hud AS. dan ziarah Tarim di bula Sya’ban. Gejala
ini sungguh positif, Hadramaut dan Indonesia adalah dua saudara
sekandung yang tak bisa terpisahkan. Beberapa tahun belakangan ini,
negeri Hadramaut menjadi buah bibir di tengah masyarakat muslim.
Banyak orang bertanya-tanya, negeri macam apakah Hadramaut itu?
Bagaimanakah kehidupan orang-orang di negeri yang disebut-sebut sebagai
tempat persamayaman para wali itu? Mengapa Rasul SAW sampai memuji
penduduk Yaman?
Hadramaut
Hadramaut, atau Hedramaut, حضرموت
("Hadhrmawt") atau HavermavtBahasa Ibrani) adalah sebuah lembah di
negeri Yaman. Lembah ini cukup subur untuk ukuran negeri Yaman yang umumnya
padang pasir tandus. Dalam Alkitab (Kejadian:10-26-28) ia disebut sebagai
"Hazarmaveth". (
Hadramaut merupakan negeri asal dan tempat tinggal Nabi Hud
dan Saleh. Awal mula nama ini masih menjadi perdebatan. Sebagian kelompok
mengambil kisah orang-orang Yunani yang menemukan air di lembah tandus Arabia
dan kemudian menamakannya dengan Hydreumata atau sumber air. Sementara sebagian
yang lain mengambil kisah orang-orang Arab kuna, dari zaman sebelum orang-orang
Yunani mencapai lembah Arabia. Alkisah, dahulu kala Lembah Arabia merupakan
tempat orang-orang barbar yang suka berperang dan saling membunuh. Kisah
kejantanan dan keperkasaan mereka dalam perang selalu mereka banggakan dan
mereka luapkan dalam bentuk puisi, sya'ir dan juga memberi pujian kepada
pahlawan-pahlawan dari suku-suku dan kabilah mereka masing-masing. Pada waktu
itu di bagian selatan lembah Arabia (Hadramaut) tinggal seseorang yang paling
ditakuti oleh semua keluarga, bani, suku dan kabilah di seluruh arab. Orang
tersebut bernama Amir Bin Qahtan, dia ditakuti karena keberaniannya,
kejeliannya dan keperkasaannya. Setiap kali Amir Bin Qahtan berpartisipasi
dalam sebuah perang maka tempat tersebut akan berubah menjadi lembah kematian.
Karena itulah suku-suku Arab pada waktu itu menamai tempat Amir Bin Qahtan
tinggal sebagai hadhramout yang berarti Hadhra=hadir mout=kematian yaitu di
mana Amir Bin Qahtan berada, di situ pula kematian hadir bersamanya.
Pada masa pasca-Muhammad, kebanyakan dari mereka memeluk
Islam dan menjadi pedagang dan petualang yang menghubungkan antara bagian timur
benua Afrika (Sudan, Somalia, Eritrea) dengan bagian selatan benua AsiaIndia,
Indonesia); dengan demikian menjadi pelaku Jalur Sutera laut. (
Di Hadramaut juga tersebar ribuan keturunan Rasulullah yang
berhijrah dari Makkah, dalam tujuan menghindari kekacauan yang ada di Makkah
dan Madinah karena kaum Qaramitha yang ekstrem. Semula tanah Hadramaut penuh
dengan kaum Khawarij dan Syi'ah Zaidiyyah, tapi berkat dakwah para sayyid yang
berhijrah ke Hadramaut, para Khawarij berputar haluan ke madzhab Sunni Syafi'i.
Keturunan Rasulullah di Hadramaut biasanya adalah keturunan Sayyidina Husein
yang melewati jalur nasab Sayyid 'Alawi bin Ubaidillah bin Ahmad al Muhajir ila
Allah bin Isa ar-Rumi bin Muhammad an-Naqib bin Ali al-Uraidhi al Huseini
disebut Bani 'Alawi (Ba'alawi) atau Alawiyyin. Dan mereka, banyak yang
berhijrah ke Nusantara.
Kebanyakan dari mereka berdagang dengan mengikuti arah angin
barat dan timur. Hal inilah yang memaksa mereka menunggu selama beberapa bulan
sebelum mereka kembali ke kampung halaman mereka. Selama masa penungguan inilah
interaksi antara mereka dengan penduduk asli terjadi. Sebagian di antara para
pedagang itu berdakwah dan juga menikahi gadis-gadis pribumi dan kebanyakan
dari mereka menetap di sana.
Sebagian besar kaum keturunan Arab di Indonesia umumnya
berasal dari wilayah ini. Ini dapat ditelusuri dari nama-nama marga mereka,
seperti Al Amri, Alaydrous, Badjubier, Bawazier, Al Khered, Al Kaff, Al Attas,
Al Kathiri, Bin zagr, Bin Abdat, Sungkar, Al Habsyi, dan lain sebagainya.
wordpress.com
kios islami.com
wordpress.com
kios islami.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar