selamat datang CUPLIS5758

Sabtu, 02 Maret 2013

hadramaut

Hadramaut, Bumi Sejuta Wali 






Hadramaut, Bumi Sejuta Wali
Penyusun: Ahmad Imron & Syamsul Hary
Penyunting: Abdurrahman Baraqbah
Cahaya Ilmu Publisher & Duta Mustafa Press, Surabaya


RasuluLlah shallALlahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Datang kepada kalian penduduk Yaman, mereka lebih ramah perasaannya dan lebih lembut hatinya, iman adalah pada penduduk Yaman, dan hikmah kemuliaan ada pada penduduk Yaman .”
(Shahih Al Bukhari)
Yaman sebuah negara di Jazirah Arab, terletak di Asia Barat Daya, tepatnya di bagian Timur Tengah. Negeri Yaman tak asing lagi di telinga kaum muslimin Indonesia. Terutama kota Hadramaut dan Tarimnya. Selain terkenal kentalnya dengan budaya keIslamannya, negeri tersebut memiliki banyak madrasah yang menjadi tempat tujuan bagi para pelajar dari luar negeri. Saat ini negeri muslimin terbesar di dunia adalah Indonesia, dan membawa Islam ke Indonesia adalah kebanyakan dari negeri Yaman yang terkenal dengan Negeri Seribu Walinya.
Akhir-akhir ini, silaturrahim antara Indonesia dan Yaman terutama Hadramaut terajut kian hangat dan mesra. Tingginya intesitas kedatangan ulama-ulama Hadarim -seperti Habib Umar bin Hafidz, Habib Salim as-Syathiri, Habib Zain bin Sumaith serta yang lainnya-seolah kian mendekatkan kedua negeri itu. Bahkan Habib Umar bin Hafidz dijadwalkan datang ke Indonesia setiap tahun. Beberapa ulama tanah air juga kerap mengikuti ziarah Nabi Hud AS. dan ziarah Tarim di bula Sya’ban. Gejala ini sungguh positif, Hadramaut dan Indonesia adalah dua saudara sekandung yang tak bisa terpisahkan. Beberapa tahun belakangan ini, negeri Hadramaut menjadi buah bibir di tengah masyarakat muslim.
Banyak orang bertanya-tanya, negeri macam apakah Hadramaut itu? Bagaimanakah kehidupan orang-orang di negeri yang disebut-sebut sebagai tempat persamayaman para wali itu? Mengapa Rasul SAW sampai memuji penduduk Yaman?

Hadramaut

-->
Hadramaut, atau Hedramaut, حضرموت ("Hadhrmawt") atau HavermavtBahasa Ibrani) adalah sebuah lembah di negeri Yaman. Lembah ini cukup subur untuk ukuran negeri Yaman yang umumnya padang pasir tandus. Dalam Alkitab (Kejadian:10-26-28) ia disebut sebagai "Hazarmaveth". (

Hadramaut merupakan negeri asal dan tempat tinggal Nabi Hud dan Saleh. Awal mula nama ini masih menjadi perdebatan. Sebagian kelompok mengambil kisah orang-orang Yunani yang menemukan air di lembah tandus Arabia dan kemudian menamakannya dengan Hydreumata atau sumber air. Sementara sebagian yang lain mengambil kisah orang-orang Arab kuna, dari zaman sebelum orang-orang Yunani mencapai lembah Arabia. Alkisah, dahulu kala Lembah Arabia merupakan tempat orang-orang barbar yang suka berperang dan saling membunuh. Kisah kejantanan dan keperkasaan mereka dalam perang selalu mereka banggakan dan mereka luapkan dalam bentuk puisi, sya'ir dan juga memberi pujian kepada pahlawan-pahlawan dari suku-suku dan kabilah mereka masing-masing. Pada waktu itu di bagian selatan lembah Arabia (Hadramaut) tinggal seseorang yang paling ditakuti oleh semua keluarga, bani, suku dan kabilah di seluruh arab. Orang tersebut bernama Amir Bin Qahtan, dia ditakuti karena keberaniannya, kejeliannya dan keperkasaannya. Setiap kali Amir Bin Qahtan berpartisipasi dalam sebuah perang maka tempat tersebut akan berubah menjadi lembah kematian. Karena itulah suku-suku Arab pada waktu itu menamai tempat Amir Bin Qahtan tinggal sebagai hadhramout yang berarti Hadhra=hadir mout=kematian yaitu di mana Amir Bin Qahtan berada, di situ pula kematian hadir bersamanya.

Pada masa pasca-Muhammad, kebanyakan dari mereka memeluk Islam dan menjadi pedagang dan petualang yang menghubungkan antara bagian timur benua Afrika (Sudan, Somalia, Eritrea) dengan bagian selatan benua AsiaIndia, Indonesia); dengan demikian menjadi pelaku Jalur Sutera laut. (

Di Hadramaut juga tersebar ribuan keturunan Rasulullah yang berhijrah dari Makkah, dalam tujuan menghindari kekacauan yang ada di Makkah dan Madinah karena kaum Qaramitha yang ekstrem. Semula tanah Hadramaut penuh dengan kaum Khawarij dan Syi'ah Zaidiyyah, tapi berkat dakwah para sayyid yang berhijrah ke Hadramaut, para Khawarij berputar haluan ke madzhab Sunni Syafi'i. Keturunan Rasulullah di Hadramaut biasanya adalah keturunan Sayyidina Husein yang melewati jalur nasab Sayyid 'Alawi bin Ubaidillah bin Ahmad al Muhajir ila Allah bin Isa ar-Rumi bin Muhammad an-Naqib bin Ali al-Uraidhi al Huseini disebut Bani 'Alawi (Ba'alawi) atau Alawiyyin. Dan mereka, banyak yang berhijrah ke Nusantara.

Kebanyakan dari mereka berdagang dengan mengikuti arah angin barat dan timur. Hal inilah yang memaksa mereka menunggu selama beberapa bulan sebelum mereka kembali ke kampung halaman mereka. Selama masa penungguan inilah interaksi antara mereka dengan penduduk asli terjadi. Sebagian di antara para pedagang itu berdakwah dan juga menikahi gadis-gadis pribumi dan kebanyakan dari mereka menetap di sana.

Sebagian besar kaum keturunan Arab di Indonesia umumnya berasal dari wilayah ini. Ini dapat ditelusuri dari nama-nama marga mereka, seperti Al Amri, Alaydrous, Badjubier, Bawazier, Al Khered, Al Kaff, Al Attas, Al Kathiri, Bin zagr, Bin Abdat, Sungkar, Al Habsyi, dan lain sebagainya.

wordpress.com
kios islami.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar